Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Begini Cara Api Obor Asian Games 2018 Dibawa dari India

Api Obor Asian Games 2018 yang dibawa telah dipastikan asli. Api tersebut dibawa dari India ke Yogyakarta dengan pesawat Boeing 737 400 milik TNI AU dalam keadaan menyala dengan alat khusus yaitu Tinder Box sehingga api tetap menyala dan aman. Tinder box yang digunakan berbahan bakar gas yang tahan sampai 10 jam. Setiap bahan bakar habis, diisi kembali agar tidak mati. Untuk berjaga-jaga, pihak panitia Asian Games 2018 juga menyediakan Tinder Box cadangan di dalam pesawat. Proses pengambilan Api Obor Asian Games di India berjalan dengan lancar, namun ada sedikit kendala pada saat proses pemasukkan Api Obor ke dalam pesawat. Kendala yang dimaksud adalah saat melewati pengamanan bandara di India, namun semua kendala bisa diatasi dengan baik walaupun memerlukan waktu. Seperti yang diketahui, Api Obor Asian Games 2018 yang diambil dari India tiba di Lanud Adisucipto Yogyakarta pada pukul 08.00 WIB. Api ini dibawa oleh Duta Obor Susi Susanti dan kemudian disatukan dengan api a...

General Ahmad Yani

The General of Indonesian Army, General Ahmad Yani, was one of the Revolution Heroes who passed away on the Thirtieth of September Movement. He was born on June 19th, 1922, in Purworejo. In his political views, General Ahmad Yani was against and was never on the same side as the Communist Party of Indonesia (Indonesian: PKI/Partai Komunis Indonesia). When they tried to make a 5th force which consisted of armed farm workers, Ahmad Yani rejected it. This is why he was included in the list of kidnapping and killing target by Communist Party of Indonesia in 1965. Along with the other 7 Commissioned Officer of the Army, he was abducted and killed then his body was put inside an old well in Lubang Buaya on the operation of the Thirtieth of September Movement. At dawn of October 1st, Ahmad Yani was shot in front of his bedroom. After a search was done the next day, Ahmad Yani was then buried with respect in Taman Makam Pahlawan, South Jakarta. He, along with the other 7 Commis...

Mengapa Saya Ingin Masuk ke SMA Negeri 68 Jakarta?

Senin, 16 Juli 2018 kemarin, saya melaksanakan hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau biasa dikenal dengan sebutan MPLS di SMA Negeri 68 Jakarta. Sekarang, kegiatan belajar sudah dimulai. Di SMA Negeri 68 Jakarta ini, ada satu kegiatan yang bernama kegiatan literasi. Untuk kegiatan literasi kali ini, saya disuruh untuk membuat post di blog saya tentang alasan saya memilih SMA Negeri 68 Jakarta. . Jujur saja, awalnya saya tidak begitu tahu SMA negeri mana saja yang bagus dan saya awalnya hanya mengetahui SMAN 21 dan SMAN 8. Nah, pertama kali saya mendengar nama SMA Negeri 68 Jakarta itu ketika ibu dan kakak saya sedang membicarakan sekolah lanjutan untuk abang saya. Kata ibu saya, SMA Negeri 68 Jakarta adalah salah satu SMA negeri favorit di Jakarta dan letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami. Selain itu, banyak lulusan dari sekolah ini yang diterima PTN ternama di Indonesia melalui jalur undangan. Masih banyak hal lagi yang diceritakan ibu saya tent...